Hai lagiii ;) nihh, aisyah buat posting baru lagii! Membuat karya ilmiah.. Duhh, meen buat kaya gini tuh prosesnya lamaaaa.. abisnya kita itu harus teliti dalam membuatnya. Sulit juga bikin kaya gini, terutama kita harus membuat kata pengantar, Daftar isi jugaa, Isinya jugaa. inii itulah.. Dijamin udah bikin kaya gini otak mu langsung botak :D Yaudah deh, sekilas info aja.. Yuk baca aja dulu ! maaf ini agak kurang sempurna, soalnya saya lagi malas ngerapihinnya. Silahkan di baca ;) Terimakasih ! :)
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan puji syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah
yang berjudul Peninggalan Sejarah Dan
Budaya dengan baik.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada rekan-rekan kelompok dan kedua orang tua yang telah membantu baik berupa moril maupun materil sehingga makalah ini dapat selesai dengan lancar. Dan tak lupa kami sampaikan pula terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.
Penulis
Daftar Isi
Kata pengantar ...........................................................................................................(i)
Daftar isi ....................................................................................................................(ii)
Bab I pendahuluan .....................................................................................................(1)
A. Latar belakang ........................................................................................................1
B. Rumusan masalah ...................................................................................................2
C. Tujuan rumusan masalah ....................................................................................... 2
D. Manfaat penelitian ..................................................................................................3
Bab II Pembahasan/isi................................................................................................. 4
A. Pengertian atau definisi tentang sejarah menurut para ahli................................ (4-6)
B. Pengertian atau definisi tentang budaya menurut para ahli................................ (7-8)
C. Inti dan
perwujudan kebudayaan…………………………………………......(9-11)
D. Data
budaya yang telah di klaim oleh Negara lain ………………………....(12-13)
E.
Peninggalan sejarah di Indonesia……………………………………………(14-17)
Bab III Penutup…………………….......................................................................…18
A. Kesimpulan.............................................................................................................18
B. Saran ..................................................................................................................... 18
Bab III Penutup…………………….......................................................................…18
A. Kesimpulan.............................................................................................................18
B. Saran ..................................................................................................................... 18
C. Daftar
Pustaka…………………………………………………………………… 19
Bab
I
Pendahuluan
1.1Latar
Belakang
Banyak
kerajaan-kerajaan yang tumbuh di Indonesia khususnya peninggalan kerajaan hindu,
budha, dan islam di Indonesia.
Bahwa dalam letak geografisnya yang sangat menguntungkan, kesuburan dan
luas tanah Indonesia menjadi daya tarik tersendiri bagi bangsa asing untuk
menguasai wilayah Indonesia sehingga melahirkan penjajahan berabad-abad
lamanya. Tentu saja hal tersebut dapat membentuk sejarah bagi Bangsa Indonesia
yaitu sejarah semasa penjajahan.
Masa berlalu sedemikian cepat, Bangsa Indonesia dalam keadaan tertekan.
Perlu perjuangan dan perubahan yang sangat berarti bagi kehidupan yang
sejahtera. Maka timbulah pergerakan-pergerakan bangsa baik melalui fisik maupun
diplomatis. Hal tersebut dapat membentuk sejarah perjuangan Bangsa Indonesia
menuju kemerdekaan.
Indonesia telah merdeka, bebas dari penjajahan bangsa Asing. Timbulah
pergerakan-pergerakan dari dalam negri Indonesia sendiri. Diantaranya ada yang
akan membentuk negara sendiri, terpisah dari negara kesatuan Republik
Indonesia. Hal ini dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan bangsa dan
melahirkan sejarah baru yaitu sejarah Indonesia di masa kemerdekaan.
Kehidupan
terus berjalan, kekuasaan silih berganti di Indonesia melalui perkembangan
kepemimpinan menuju Indonesia yang sejahtera. Hal ini dapat juga memunculkan
sejarah di masa sekarang dan yang akan datang.
(1)
1.2 Rumusan
Masalah
Dari pembahasan latar belakang yang telah di jelaskan di atas, penting bagi
penulis untuk merumuskan yang berkenaan dengan peninggalan-peninggalannya,
cerita yang autentik atau sejarahnya serta budayanya. Maka Apakah peninggalan sejarah dan
budaya di Indonesia dapat di informasikan dan diketahui dengan benar oleh
lapisan masyarakat?
1.3 Tujuan Perumusan Masalah
Tujuan penulis membuat makalah peninggalan
sejarah dan budaya di Indonesia adalah
1. Mengetahui sejarah yang berkenaan dengan kerajaan yang berada di
Indonesia sebelum bangsa asing datang menguasai Indonesia. Kerajaan yang
dimaksud adalah kerajaan-kerajaan Hindu, Budha, dan Islam yang peninggalannya
berupa tempat-tempat Ibadah, seperti candi-candi dan mesjid.
2. Mengetahui sejarah tentang masa-masa penjajahan asing di Indonesia yaitu
masa pendudukan portugis, spanyol, Inggris, Belanda, dan Jepang.
3.Mengetahui sejarah perkembangan Indonesia merdeka sejak diproklamasikan
tanggal 17 Agustus 1945
(2)
1.4 Manfaat
A.Manfaat bagi penulis
·
Sebagai motivasi bagi penulis untuk mempelajari sejarah
di Indonesia yang berkembang sebelum abad ke-16 yaitu sebelum datangnya bangsa
asing ke Indonesia dan pada masa penjajahan serta pada masa Indonesia merdeka.
·
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang sejarah
dan budaya yang berkembang di Indonesia.
·
Dapat menanamkan bagi penulis untuk mencintai tanah air
Indonesia.
·
Dapat membandingkan perkembangan sejarah dan budaya dari
sejak jaman dahulu hingga sekarang.
B. Manfaat bagi pembaca
·
Menambah pengetahuan bagi pembaca tentang sejarah dan
budaya Indonesia sejak dahulu hingga sekarang.
·
Dapat mengoreksi ketimpangan sejarah dan budaya yang
telah tercatat dalam pustaka.
·
Menambah wawasan bagi pembaca mengenai perkembangan sejarah
dan budaya di Indonesia sejak berdirinya kerajaan-kerajaan yang ber motif
agama, datangnya bangsa asing ke Indonesia dan ketika Indonesia merdeka.
(3)
Bab
II
Pembahasan/isi
Pengertian dan Definisi Sejarah Menurut Para Ahli- Sejarah
adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan
peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa.
Peninggalan-peninggalan itu disebut sumber sejarah. Dalam bahasa Inggris,
kata sejarah disebut history, artinya masa lampau; masa lampau umat
manusia.
Dalam bahasa Arab, sejarah disebut sajaratun (syajaroh), artinya pohon dan
keturunan. Jika kita membaca silsilah raja-raja akan tampak seperti gambar
pohon dari sederhana dan berkembang menjadi besar, maka sejarah dapat diartikan
silsilah keturunan raja-raja yang berarti peristiwa pemerintahan keluarga raja
pada masa lampau.
Dalam bahasa Yunani, kata sejarah disebut istoria, yang berarti belajar.
Jadi, sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa,
kejadian yang terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam
bahasa Jerman, kata sejarah disebut geschichte yang artinya sesuatu yang telah
terjadi, sesuatu yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat
manusia. Adapun menurut Sartono Kartodirdjo, sejarah adalah rekonstruksi masa
lampau atau kejadian yang terjadi pada masa lampau.
(4)
Berikut ini adalah pengertian dan definisi sejarah menurut beberapa ahli :
1. Menurut W.J.S Poerwodarminta dalam kamus umum bahasa Indonesia :
Sejarah mengandung 3 pengertian, yaitu :
* Kesusasteraan lama, sislsilah, dan asal usul
* Kejadian yang benar-benar terjadi di masa lampau
* Ilmu pengetahuan
2. Menurut Abramowitz (Burher,
1. Menurut W.J.S Poerwodarminta dalam kamus umum bahasa Indonesia :
Sejarah mengandung 3 pengertian, yaitu :
* Kesusasteraan lama, sislsilah, dan asal usul
* Kejadian yang benar-benar terjadi di masa lampau
* Ilmu pengetahuan
2. Menurut Abramowitz (Burher,
1970:42)
"history as a chronology of events" yang berarti bahwa sejarah merupakan sebuah kronologi atas suatu kejadian.
3. Menurut Sunnal dan Haas (1993: 278)
"history is a chronological study that interprets and gives meaning to events and applies systematic methods to discover the truth" yang berarti: sejarah merupakan studi kronologis yang menafsirkan dan memberikan arti peristiwa dan berlaku metode sistematis untuk menemukan kebenaran.
4. Menurut Costa (Burger, 1970: 44)
sejarah dapat didefinisikan sebagai "record of the whole human experience". Dimana pada hakikatnya sejarah merupakan catatan seluruh pengalaman, baik secara individu maupun kolektif bangsa/nationdimasa lalu tentang kehidupan umat manusia.
5. Menurut Cleveland (Burger, 1970; 46)
"history is viewed as a mean by which to understand human life" yang berarti bahwa sejarah itu dipandang sebagai maksud untuk memahami kehidupan manusia.
6. Menurut Bernheim (seorang sejarawan Jerman)
sejarah adalah sebuah ilmu yang menelusuri serta menempatkan peristiwa- peristiwa tertentu dalam waktu dan ruang mengenai perkembangan manusia, baik secara perorangan maupun kolektif, sebagai mahluk sosial dalam hubungan sebab dan akibat, lahir maupun batin.
7. Menurut henri Pirenne Iseorang sejarawan Perancis)
mengartikan sejarah sebagai cerita tentang peristiwa-peristiwa dan tindakan-tindakan manusia yang hidup dalam masyarakat.
8. Menurut Sartono Kartodirdjo
sejarah dapat didefinisikan sebagai berbagai bentuk penggambaran pengalaman kolektif di masa lampau. Setiap pengungkapannya dapat dipandang sebagai suatu aktualisasi atau pementasan pengalaman masa lampau. Menceritakan suatu kejadian ialah cara membuat hadir kembali (dalam kesadaran) peristiwa tersebut dengan pengungkapan verbal.
(5)
"history as a chronology of events" yang berarti bahwa sejarah merupakan sebuah kronologi atas suatu kejadian.
3. Menurut Sunnal dan Haas (1993: 278)
"history is a chronological study that interprets and gives meaning to events and applies systematic methods to discover the truth" yang berarti: sejarah merupakan studi kronologis yang menafsirkan dan memberikan arti peristiwa dan berlaku metode sistematis untuk menemukan kebenaran.
4. Menurut Costa (Burger, 1970: 44)
sejarah dapat didefinisikan sebagai "record of the whole human experience". Dimana pada hakikatnya sejarah merupakan catatan seluruh pengalaman, baik secara individu maupun kolektif bangsa/nationdimasa lalu tentang kehidupan umat manusia.
5. Menurut Cleveland (Burger, 1970; 46)
"history is viewed as a mean by which to understand human life" yang berarti bahwa sejarah itu dipandang sebagai maksud untuk memahami kehidupan manusia.
6. Menurut Bernheim (seorang sejarawan Jerman)
sejarah adalah sebuah ilmu yang menelusuri serta menempatkan peristiwa- peristiwa tertentu dalam waktu dan ruang mengenai perkembangan manusia, baik secara perorangan maupun kolektif, sebagai mahluk sosial dalam hubungan sebab dan akibat, lahir maupun batin.
7. Menurut henri Pirenne Iseorang sejarawan Perancis)
mengartikan sejarah sebagai cerita tentang peristiwa-peristiwa dan tindakan-tindakan manusia yang hidup dalam masyarakat.
8. Menurut Sartono Kartodirdjo
sejarah dapat didefinisikan sebagai berbagai bentuk penggambaran pengalaman kolektif di masa lampau. Setiap pengungkapannya dapat dipandang sebagai suatu aktualisasi atau pementasan pengalaman masa lampau. Menceritakan suatu kejadian ialah cara membuat hadir kembali (dalam kesadaran) peristiwa tersebut dengan pengungkapan verbal.
(5)
9. Menurut Daniel dan Banks (1996: 6)
Daniel berpendapat: bahwa sejarah adalah kenangan pengalaman umat manusia. Sedangkan Banks berpendirian bahwa semua kejadian di masa lalu adalah sejarah dan sejarah adalah sebagai aktualitas.
10. Menurut Carr (1982: 30)
Menyebutkan bahwa "history is a continuous process of interaction between the historian and his facts, and undending dialogue between the present and the past" yang berarti bahwa sejarah merupakan proses berkesinmbungan dari interaksi antara sejarawan dan fakta-fakta serta dialog antara masa kini dan masa lalu.
Daniel berpendapat: bahwa sejarah adalah kenangan pengalaman umat manusia. Sedangkan Banks berpendirian bahwa semua kejadian di masa lalu adalah sejarah dan sejarah adalah sebagai aktualitas.
10. Menurut Carr (1982: 30)
Menyebutkan bahwa "history is a continuous process of interaction between the historian and his facts, and undending dialogue between the present and the past" yang berarti bahwa sejarah merupakan proses berkesinmbungan dari interaksi antara sejarawan dan fakta-fakta serta dialog antara masa kini dan masa lalu.
(6)
Konsep dan Definisi Kebudayaan Menurut Para Ahli
Konsep dan Definisi Kebudayaan Menurut Para Ahli - Sebagai makhluk yang
dikaruniai akal, cipta dan rasa, manusia mampu berpikir, berlogika dan
berkarya. Oleh karena kelebihan itu, banyak hasil karya diciptakan manusia
mulai dari kesenian, rumah, bahasa, benda, dan lain-lain.
Kesemua
itu menghasilkan kebudayaan. Pada dasarnya setiap daerah mempunyai kebudayaan
masing-masing di mana setiap kebudayaan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Situasi ini menjadikan kebudayaan digolongkan menjadi tiga bentuk
yaitu kebudayaan lokal, kebudayaan nasional, dan kebudayaan asing. Penggolongan
tersebut tentunya digolongkan berdasarkan kacamata Indonesia.
Apakah
sesungguhnya kebudayaan itu ? Sampai saat ini banyak sekali definisi mengenai
konsep kebudayaan tersebut. Namun demikian, pada intinya definisi-definisi
tersebut tidak jauh berbeda. Kebudayaan yang terdapat di seluruh permukaan bumi
adalah hasil budidaya manusia. Kebudayaan tersebut muncul karena manusia saling
berinteraksi. Interaksi antarmanusia tersebut lalu membentuk suatu komunitas
sosial. Dari komunitas sosial tersebut lalu terciptalah berbagai pola tindakan
yang akhirnya membentuk suatu kebudayaan.
Hari
Poerwanto mengatakan bahwa culture (bahasa Inggris) dan colere (bahasa Latin)
jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah kebudayaan. Namun, secara
lengkap kebudayaan memiliki definisi yang lebih dalam. Melalui buku Kebudayaan
dan Lingkungan dalam Persepektif Antropologi, Hari Poerwanto menjelaskan banyak
hal mengenai kebudayaan.
(7)
Demikian
halnya dengan Koentjaraningrat banyak menjelaskan kebudayaan di dalam bukunya
Pengantar Antropologi. Kebudayaan memiliki definisi yang beragam. Banyak ahli
yang mencoba membuat definisi kebudayaan tersebut. Penekanannya terletak pada
manusia menjalani kehidupan dengan berbagai cara dan tercermin di dalam
kehidupan mereka melalui pola tindakan (action) dan kelakuan (behavior).
a. Koentjaraningrat mengatakan bahwa beberapa pakar
antropologi terkenal seperti C.C. Wissler (1916), C. Kluckhohn (1941), A.
Davis, atau A. Hoebel menjelaskan bahwa tindakan kebudayaan adalah suatu
learned behavior, yakni suatu hasil budidaya berupa kebiasaan yang di dapat
melalui proses belajar. Jadi, manusia di dalam kehidupannya selalu melakukan
tindakan belajar untuk menjalani kehidupannya. Kebiasaan belajar tersebut dilakukan
terus secara berkelanjutan hingga manusia mampu menjalani kehidupannya dengan
segala proses pembelajaran tersebut.
b. Koentjaraningrat berikutnya menjelaskan bahwa
kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan
belajar.
Lebih
lanjut beliau merinci bahwa kata ”kebudayaan” berasal dari kata Sanskerta
buddhayah. Buddhayah adalah bentuk jamak dari buddhi. Buddhi memiliki arti budi
atau akal. Di dalam antropologi budaya, budaya dan kebudayaan memiliki makna
yang sama. Budaya hanyalah suatu bentuk singkat dari kata kebudayaan. Namun
demikian, menurut sosiologi ada perbedaan antara budaya dan kebudayaan.
”Budaya” adalah suatu daya dari budi berupa cipta, karsa, dan rasa. Adapun
kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa, dan rasa tersebut.
c. E.B. Tylor (1881) melalui Hari Poerwanto
mengatakan bahwa melihat suatu kebudayaan adalah melihat perubahan budaya
berdasarkan atas teori evolusi. Menurutnya, kebudayaan adalah keseluruhan yang
kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, moral, adat,
dan berbagai kemampuan serta kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota
masyarakat.
d. C. Kluckhohn (1952) melalui Hari Poerwanto mengatakan
bahwa kebudayaan adalah keseluruhan pola-pola tingkah laku, baik eksplisit
maupun implisit yang diperoleh dan diturunkan melalui simbol yang akhirnya
mampu membentuk sesuatu yang khas dari kelompok-kelompok manusia, termasuk
perwujudannya dalam benda-benda materi.
e. Linton (1936) dan A.L. Kroeber (1948)
melalui Hari Poerwanto mengatakan bahwa melihat kebudayaan melalui pemikiran
historical particularism, budaya, dan personalitas. Dalam bukunya The Study of
Man (1936), Linton mengatakan bahwa di dalam kehidupan ada dua hal penting,
yakni:
(8)
1)
Inti Kebudayaan (Cover Culture)
Inti
kebudayaan terdiri atas:
a)
Sistem nilai-nilai budaya.
b)
Keyakinan-keyakinan keagamaan yang dianggap keramat.
c)
Adat yang dipelajari sejak dini dalam proses sosialisasi individu warga
masyarakat.
d)
Adat yang memiliki fungsi yang terjaring luas dalam masyarakat.
2)
Perwujudan Lahir Kebudayaan (Overt Culture)
Perwujudan
lahir kebudayaan adalah bentuk fisik suatu kebudayaan, misalnya alat-alat dan
benda-benda yang berguna. Covert Culture adalah bagian kebudayaan yang sulit
diganti dengan kebudayaan asing atau lambat mengalami perubahaan.
f. Malinowski (1945) melalui Hari Poerwanto dikatakan
bahwa melihat kebudayaan dengan sudut pandang structural functionalism. Pada structuralism
functionalism, Malinowski berupaya melihat fungsi kebudayaan berikut fungsi
unsur-unsur kebudayaan. Kesenian berfungsi memberi penghiburan dan pelepas
ketegangan, keluarga berfungsi sebagai pemberi rasa aman dan mesra, juga
pelanjut keturunan. Setiap unsur kebudayaan memiliki fungsi yang saling
terkait.
g. Levi Strauss (1972) melihat kebudayaan dengan sudut
pandang structuralism. Structuralism adalah sudut pandang melihat kebudayaan
dengan memeriksa struktur-struktur yang ada di dalam kebudayaan berikut
perulangan-perulangan yang muncul di dalam kebudayaan. Dari kategorisasi dan
perulangan, lalu dapat dilihat struktur dalam suatu kebudayaan berupa pemikiran
di bawah sadar suatu suku bangsa. Bangsa Korea memiliki bendera dengan struktur
lima simbol. Di dalam kehidupannya pun, kebudayaan Korea banyak sekali
menggunakan lima jenis. Makanan sesaji tradisionial disajikan dengan lima jenis
makanan dalam satu tempat, lima warna dalam satu tempat, dan lain sebagainya.
h. Lucman (1979) melalui Hari Poerwanto dikatakan
bahwa melihat kebudayaan dengan sudut pandang ethnometodology. Kebudayaan
dilihat melalui kacamata ilmu suku bangsa.
(9)
Pendapat
Prof.Dr. Koentjaraningrat tentang Antropologi dan
Kebudayaan
Nama
Koentjaraningrat tidak bisa kita pisahkan saat berbicara tentang kebudayaan dan
antropologi. Beliau adalah pendiri jurusan antropologi Universitas Indonesia
dan perintis jurusan yang sama di tujuh universitas di Indonesia. Mari kita
ikuti bagaimana pendapatnya tentang antropologi, kebudayaan daerah, dan
kebudayaan nasional berikut ini (diolah dari Kompas, 23 Januari 1991).
a. Tentang peran
antropologi bagi negara Indonesia:
Janganlah
mendeskriminasi, janganlah menganggap kebudayaan sendiri sebagai yang paling
tinggi dibandingkan kebudayaan yang lain. Jangan menganggap kebudayaan Jawa
lebih tinggi dibandingkan dengan kebudayaan Irian misalnya. Belum tentu. Itu
kan pandangan subjektif menurut seseorang. Tetapi Irian juga memiliki
kebudayaan sendiri, dengan segenap kekuatannya. Apa kekuatannya, itulah tugas
antropologi.
b. Tentang temuan
terpentingnya mengenai bangsa Indonesia:
Saya
sejak tahun 1970-an banyak meneliti orientasi nilai budaya atau mentalitas
budaya, dengan membandingkan hal ini pada setiap suku bangsa. Ini penting
sekali, misalkan saja pengetahuan ini bisa diterapkan dalam menjalankan
prinsip-prinsip menejemen. Dalam setiap kebudayaan di setiap suku bangsa ada
mentalitas-mentalitas yang cocok sekali untuk suatu pekerjaan tertentu.
c. Tentang
kontribusi antropologi untuk pembangunan bangsa:
Jelas
ada, misalkan pendekatan seperti apa yang paling pas untuk mengelola sebuah
bangsa dengan multietnis seperti kita ini. Kita terdiri dari banyak suku bangsa
dengan kebudayaan yang beragam, bahasa berbeda, agama tak sama. Bagaimana
orang-orang semacam ini bisa hidup bersama, misalkan dalam sebuah komunitas
yang kecil mereka bisa seiya sekata.
d. Tentang
persoalan krusial yang dihadapi bangsa masa kini dan masa depan:
Jangan
sekali-kali membesarkan perbedaan, memandang rendah suku bangsa lain.
Kadang-kadang kita secara tak sadar melakukan itu, merendahkan suku bangsa
lain. Misalnya satu suku bangsa disebut primitif dan suku bangsa lainnya
dinilai adiluhung.
e. Tentang disiplin
bangsa:
Disiplin
itu persoalan ketaatan. Orang Indonesia, terutama Jawa sebetulnya cukup taat.
Pada orang Jawa, anak yang paling terpuji adalah anak yang taat, manut. Dalam
kenyataannya, juga banyak orang Indonesia seperti itu. Tapi ketaatan itu
sebetulnya jika ada orang yang ditakuti. Tetapi jika mulai masuk ke hal-hal
yang abstrak, yakni bukan orang yang mengawasi, di situlah disiplin kita mulai
digerogoti.
(10)
f. Tentang
penetrasi budaya di era globalisasi:
Ikutlah
dengan budaya global sebagai partisipan yang tidak hanya pasif tapi aktif.
Kebudayaan Indonesia kita ikut sertakan di dalamnya. Kita punya karya-karya
unggul yang juga bisa menjadi bagian dari kebudayaan dunia. Misalnya saat
menyebut tekstil langsung identik dengan Indonesia, seperti saat menyebut
kosmetika langsung teringat Prancis.
PERKEMBANGAN BUDAYA DI INDONESIA
Seperti yang kita ketahui, perkembangan budaya indonesia salalu saja naik dan turun. Pada awalnya, indonesia sangat banyak mempunyai peninggalan budaya dari nenek moyang kita terdahulu, hal seperti itulah yang harus dibanggakan oleh penduduk indonesia sendiri, tetapi sekarang-sekarang ini budaya indonesia agak menurun dari sosialisasi penduduk kini telah banyak yang melupakan apa itu budaya Indonesia. Semakin majunya arus globalisasi rasa cinta terhadap budaya semakin berkurang, dan ini sangat berdampak tidak baik bagi masyarakat asli Indonesia. Terlalu banyaknya kehidupan asing yang masuk ke Indonesia, masyarakat kini telah berkembang menjadi masyarakat modern.. namun akhir-akhir ini indonesia semakin gencar membudidayakan sebagian budaya indonesia, buktinya, masyarakat luar lebih mengenal budaya indonesia dibandingkan masyarakat indonesia.Sebagai contoh adalah batik hasil dari budaya indonesia, batik tersebut belakangan ini termasuk bahan-bahan yang diminati oleh masyarakat luar. Muncul trend ini dikarenakan batik telah diresmikan bahwa batik tersebut telah ditetapkan oleh UNESCO pada hari jumat tanggal 02 oktober 2009 sebagai warisan budaya indonesia, dan hari itulah ditetapkannya sebagai hari batik nasional.
Ada sejumlah kekuatan yang mendorong terjadinya perkembangan sosial budaya masyarakat Indonesia. Secara kategorikal ada 2 kekuatan yang mmicu perubahan sosial, Petama, adalah kekuatan dari dalam masyarakat sendiri (internal factor), seperti pergantian generasi dan berbagai penemuan dan rekayasa setempat. Kedua, adalah kekuatan dari luar masyarakat (external factor), seperti pengaruh kontak-kontak antar budaya (culture contact) secara langsung maupun persebaran (unsur) kebudayaan serta perubahan lingkungan hidup yang pada gilirannya dapat memacu perkembangan sosial dan kebudayaan masyarakat yang harus menata kembali kehidupan mereka .
(11)
Didalam budaya seni, indonesia mempunyai kemajuan. khususnya Tarian tradisional telah mengalami kemajuan yang cukup baik dan telah meranjak ke internasional. Akan tetapi ada beberapa bagian dari budaya indonesia yang di klaim oleh negara lain. Berikut, data dari budaya yang di klaim oleh negara lain:
1. batik dari jawa oleh Adidas
2. Naskah kuno dari riau oleh pemerintah malaysia
3. Naskah kuno dari sumatera barat oleh pemerintah malaysia
4. Naskah kuno dari sulawesi selatan oleh pemerintah malaysia
5. Naskah kuno dari sulawesi tenggara oleh pemerintah malaysia
6. rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia
7. Sambal bajak dari jawa tengah oleh oknum WN belanda
8. Sambal petai dari riau oleh oknum WN belanda
9. tempe dari jawa oleh beberapa perusahaan asing
10. lagu rasa sayange dari maluku oleh pemerintah malaysia
11. Tari reog ponorogo dari jawa timur oleh pemerintah malaysia
12. Lagu soleram dari riau oleh pemerintah malaysia
13. Lagu injit-injit semut dari jambi oleh pemerintah malaysia
14. Alat musik gamelan dari jawa oleh pemerintah malaysia
15. Tari kuda lumping dari jawa timur oleh pemerintah malaysia
16. tari piring dari sumatera barat oleh pemerintah malaysia
17. Lagu kakak tua dari maluku oleh pemerintah malaysia
18. Lagu anak kambing saya dari nusa tenggara oleh pemerintah malaysia
19. Kursi taman dengan ornamen ukir khas jepara jawa tengah oleh oknum WN perancis
20. Pigura dengan ornamen ukir khas jepara dari jawa tengan oleh oknum WN inggris
(12)
21. Motif batik perang dari yogyakarta oleh pemerintah malaysia
22. Desain kerajinan perak desak suwarti dari bali oleh oknum WN amerika
23. Produk berbahan rempah-rempah dan tanaman obat asli indonesia oleh shiseido Co. Ltd
24. Badik tumbuk lada oleh pemerintah malaysia
25. kopi gayo dari aceh oleh perusahaan multinasional (MNC) belanda
26. kopi toraja dari sulawesi selatan oleh perusahaan jepang
27. Musik indang sungai garinggiang dari sumatera barat oleh malaysia
28. Kain ulos oleh malaysia
29. alat musik angklung oleh pemerintah malaysia
30.Lagu jali-jali oleh pemerintah malaysia
31. tari pendet dari bali oleh pemerintah malaysia
Dari data tersebut, bisa dibuktikan bahwa masyarakat indonesia sendiri kurang memperhatikan bagian dari budaya indonesia. dan diharapkan untuk masyarakat indonesia lebih memperhatikan bagian dari peninggalan budaya indonesia. dan sekarang akan diupayakan oleh pemerintah agar mendidik anak-anak muda untuk perduli terhadap hal tersebut, dan lebih mengenalkan dari dini sikap akan pentingnya pengetahuan budaya indonesia.
(13)
Peninggalan Sejarah Indonesia
Banyak kota-kota di Indonesia yang meninggakan sejarah dan aset-aset budaya yang harus kita abadikan, Berikut adalah peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di Indonesia:Berikut adalah peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di Indonesia:
A. Buku – Buku
1. Kitab Mahabarata, dikarang oleh Resi Wiyasa.2. Kitab Ramayana, dikarang oleh Mpu Walmiki.
3. Arjuna Wiwaha, di karang oleh Mpu Kanwa (pada zaman kerajaan Airlangga, Kahuripan).
4. Kitab .Smaradahana, di karang oleh Mpu Darmaja (pada zaman Raja Kameswara I, Kediri.
5. Kitab Bharatayuda, dikarang oleh Mpu Sedah dan empu panuluh (pada jaman Raja Jaya Baya, Kediri).
6. Kitab Negarakertagama, dikarang oleh Mpu Prapanca (pada zaman Majapahit).
7. Kitab,Sotasoma, di karang oleh Mpu Tantular (pada zaman Majapahit).
B. Prasasti-Prasasti
1. Prasasti Muara Kaman, di tepi sungai Mahakam. Kalimantan
Timur, tentang Kerajaan Kutai, didirikan kira-kira tahun 400 M2. Prasasti Ciaruteun, di daerah Bogor, Jawa Barat.
3. Prasasti Kebon Kopi, di daerah Bogor, Jawa Barat.
4. Prasasti Jambu, di daerah Bogor, JawaBarat.
5. Prasasti Pasir Awi, di daerah Bogor, Jawa Barat.
6. Prasasti Muara Cianten, di daerah Bogor, Jawa Barat.
7. Prasasti Tugu, di daerah Bogor, JawaBarat.
8. Prasasti Lebak, di daerah Bogor.Jawa Barat.
9. (Dari nomor 2 sampai dengan nomor 8 adalah prasasti-prasasti tentang Kerajaan Tarumanegara
10. Prasasti Kedukan Bukit (684 M), di dekat Palembang.
11. Prasasti Talang Tuo (684 M), di dekat Palembang.
12. Prasasti Telaga Batu, di dekat Palembang.
13. Prasasti Karang Berahi, di daerah Jambu Hulu.
14. Prasasti Palas Pasemah, di daerah Lampung selatan.
15. (Dari nomor 9 sampai dengan nomor 13 adalah prasasti-prasasti tentang kerajaan Sriwijaya).
16. Prasasti Dinoyo (760 M) dekat Malang, tentang kerajaan yang berpusat di Kanjuruhan.
(14)
C. Candi – Candi
1. Candi Muara Tikus : di Jambi.
2. Candi Gunung Wukir : di Magelang, Jawa Tengah.
3. Candi Kalasan : di Yogyakarta.
4. Candi Condong songo : di Semarang, Jawa Tengah
5. Candi Mendut : di Magelang, Jawa Tengah
6. Candi &borobudur : di Magelang, Jawa Tengah
7. Candi Sewu : di Magelang, Jawa Tengah.
8. Candi Pawon : di Magelang. Jawa Tengah
9. Candi Sari : di Magelang, Jawa Tengah.
10. Candi Ngawen : di Magelang, Jawa Tengah
11. Candi Dieng : di Jawa Tengah.
12. Candi Prambanan : di Klaten, Jawa Tengah
13. Candi Padas : di Tampak Siring, Bali.
14. Candi Kidal : di Malang, Jawa Timur.
15. Candi Singosari : di Malang, Jawa Timur.
16. Candi Jago : di Malang, Jawa Timur.
17. Candi Sumberjati : di Blitar, Jawa Timur.
18. Candi Penataran : di Blitar, Jawa Timur.
19. Candi Sawentar : di Blitar. Jawa Timur.
20. Candi Surawana: di Pare, Jawa Timur.
21. Candi Tigawangi : di Pare. Jawa Timur.
22. Candi Bajangratu : di Mojokerto, Jawa Timur.
23. Candi Tikus : di Mojokerto, Jawa Timur.
24. Candi Waringin Lawang : di Mojokerto, Jawa Timur
25. Candi Cangkuwang : di Jawa Barat.
26. Candi Berahu : di Mojokerto, Jawa Timur.
27. Candi Jabung : di Kraksan, Jawa Timur.
28. Candi Raja Jongrang : di Klaten, Jawa Tengah.
29. Candi Ijo : di Kalimantan Selatan
2. Candi Gunung Wukir : di Magelang, Jawa Tengah.
3. Candi Kalasan : di Yogyakarta.
4. Candi Condong songo : di Semarang, Jawa Tengah
5. Candi Mendut : di Magelang, Jawa Tengah
6. Candi &borobudur : di Magelang, Jawa Tengah
7. Candi Sewu : di Magelang, Jawa Tengah.
8. Candi Pawon : di Magelang. Jawa Tengah
9. Candi Sari : di Magelang, Jawa Tengah.
10. Candi Ngawen : di Magelang, Jawa Tengah
11. Candi Dieng : di Jawa Tengah.
12. Candi Prambanan : di Klaten, Jawa Tengah
13. Candi Padas : di Tampak Siring, Bali.
14. Candi Kidal : di Malang, Jawa Timur.
15. Candi Singosari : di Malang, Jawa Timur.
16. Candi Jago : di Malang, Jawa Timur.
17. Candi Sumberjati : di Blitar, Jawa Timur.
18. Candi Penataran : di Blitar, Jawa Timur.
19. Candi Sawentar : di Blitar. Jawa Timur.
20. Candi Surawana: di Pare, Jawa Timur.
21. Candi Tigawangi : di Pare. Jawa Timur.
22. Candi Bajangratu : di Mojokerto, Jawa Timur.
23. Candi Tikus : di Mojokerto, Jawa Timur.
24. Candi Waringin Lawang : di Mojokerto, Jawa Timur
25. Candi Cangkuwang : di Jawa Barat.
26. Candi Berahu : di Mojokerto, Jawa Timur.
27. Candi Jabung : di Kraksan, Jawa Timur.
28. Candi Raja Jongrang : di Klaten, Jawa Tengah.
29. Candi Ijo : di Kalimantan Selatan
D. Arca – Arca
1. Arca Buddha : di Candi Mendut.
2. Arca Rara Junggrang : di Candi Prambanan.
3. Arca Ken Dedes : di Candi Singasari.
4. Arca Airlangga: di Candi Belahan.
5. Arca Kertajasa : sebagai Harihara.
6. ArcaTribhuwana : di Candi Arimbi.
7. Arca Suhita : dari Kerajaan Majapahit.
8. Arc Gajah Mada : dari Kerajaan Majapahit.
9. Arca Ken. Arok : dari Kerajaan Singasari.
10. Arca Kartanegara : dari kerajaan singasari
2. Arca Rara Junggrang : di Candi Prambanan.
3. Arca Ken Dedes : di Candi Singasari.
4. Arca Airlangga: di Candi Belahan.
5. Arca Kertajasa : sebagai Harihara.
6. ArcaTribhuwana : di Candi Arimbi.
7. Arca Suhita : dari Kerajaan Majapahit.
8. Arc Gajah Mada : dari Kerajaan Majapahit.
9. Arca Ken. Arok : dari Kerajaan Singasari.
10. Arca Kartanegara : dari kerajaan singasari
(15)
E. Keraton /
Istana Raja
1. Keraton Susuhunan, di Surakarta.
2. Keraton Mangkunegaran, diSurakarta.
3. Keraton Kasultanan, di Yogyakarta.
4. Keraton Paku Alam, di Yogyakarta.
5. Keraton Kasepuhan, di Cirebon.
6. Kanoman, di Cirebon.
7. Karaton Maimun, di Medan.
8. Istana Raja Goa, di Sulawesi Selatan.
9. Istana Raja Khungkung, di Bali.
2. Keraton Mangkunegaran, diSurakarta.
3. Keraton Kasultanan, di Yogyakarta.
4. Keraton Paku Alam, di Yogyakarta.
5. Keraton Kasepuhan, di Cirebon.
6. Kanoman, di Cirebon.
7. Karaton Maimun, di Medan.
8. Istana Raja Goa, di Sulawesi Selatan.
9. Istana Raja Khungkung, di Bali.
F. Bangunan Mesjid
1. Mesjid Raya, di Aceh, Daerah
Istimewa Aceh.
2. Mesjid Demak, di Demak, Jawa Tengah.
3. Mesjid Banten, Jawa Barat.
4. Mesjid Katangka, di Katangka, Sulawesi selatan.
5. Mesjid Azisi, di langkakt. Sumatra Utara.
6. Mesjid Sunan Ampel, di Surabaya, Jawa timur.
7. Mesjid Sunan Giri, di Gresik Jawa Timur.
8. Mesjid Istiqlal, di Jakarta.
2. Mesjid Demak, di Demak, Jawa Tengah.
3. Mesjid Banten, Jawa Barat.
4. Mesjid Katangka, di Katangka, Sulawesi selatan.
5. Mesjid Azisi, di langkakt. Sumatra Utara.
6. Mesjid Sunan Ampel, di Surabaya, Jawa timur.
7. Mesjid Sunan Giri, di Gresik Jawa Timur.
8. Mesjid Istiqlal, di Jakarta.
G. Makam-Makam Peninggalan
Sejarah.
1. Makam Raja – raja demak Demak, di
Demak, Jawa Tengah.
2. Makam Raja – raja Mataram. di Imogiri.
3. Makam Raja – raja Mangkunegara, – di istana Giri Tengah.
4. Makam Maulana Malik Ibrahim, di Gresik, Jawa timur.
5. Makam Sunan Giri, di Gresik, Jawa Timur.
6. Makam Sunan Ampel, di Surabaya Jawa Timur.
7. Makam Raja – raja Banten, di Banten. Jawa Barat.
8. Makam Sunan Gunung J ati, di Cirebon.
9. Makam Sunan Kalijaga, di Kadilangi Demak, Jawa Tengah.
10. Makam Raja – raja Bugis, di Watang Lamuru. Katangga, Sulawesi Selatan.
11. Makam Raja – raja Goa. di Katangga, Sulawesi Selatan.
12. Makam Malikus Saleh, di Aceh, Daerah Istimewa Aceh.
2. Makam Raja – raja Mataram. di Imogiri.
3. Makam Raja – raja Mangkunegara, – di istana Giri Tengah.
4. Makam Maulana Malik Ibrahim, di Gresik, Jawa timur.
5. Makam Sunan Giri, di Gresik, Jawa Timur.
6. Makam Sunan Ampel, di Surabaya Jawa Timur.
7. Makam Raja – raja Banten, di Banten. Jawa Barat.
8. Makam Sunan Gunung J ati, di Cirebon.
9. Makam Sunan Kalijaga, di Kadilangi Demak, Jawa Tengah.
10. Makam Raja – raja Bugis, di Watang Lamuru. Katangga, Sulawesi Selatan.
11. Makam Raja – raja Goa. di Katangga, Sulawesi Selatan.
12. Makam Malikus Saleh, di Aceh, Daerah Istimewa Aceh.
(16)
H. Benteng –
Benteng Bersejarah
1. Benteng, Inang Bale : di Aceh,
Daerah Istimewa Aceh.
2. Benteng, Bonjol : di Bonjol Sumatra Barat
3. Benteng Duurstede : di Saparua, Maluku.
4. Benteng Surason : di Banten, JawaBarat.
5. Benteng Jagaraga : di Bali
6. Benteng Kastilia : di Saparua Maluku
7. Benteng Marlbouegh : di Bangkulu
8. Benteng Sombaupu : di Sulawesi Selatan
2. Benteng, Bonjol : di Bonjol Sumatra Barat
3. Benteng Duurstede : di Saparua, Maluku.
4. Benteng Surason : di Banten, JawaBarat.
5. Benteng Jagaraga : di Bali
6. Benteng Kastilia : di Saparua Maluku
7. Benteng Marlbouegh : di Bangkulu
8. Benteng Sombaupu : di Sulawesi Selatan
(17)
Bab
III
Penutup
3.1
Kesimpulan
Bahwa seiring
dengan berkembangnya zaman dari waktu ke waktu, sejarah yang ada di Indonesia
terlupakan dan terabaikan. Hal ini akibat dari kemajuan zaman dan era
globalisasi sehingga peninggalan sejarah di Indonesia umumnya dan di Jawa Barat
khususnya tidak mendapat prioritas utama. Peninggalan sejarah di Indonesia
cakupannya sangat luas seiring dengan kehidupan manusia yang berkembang dari
zaman dulu sampai sekarang. Pada umumnya peninggalan-peninggalan sejarah
tersebut berkaitan dengan bangunan-bangunan kerajaan yang telah berdiri pada
zaman lampau seperti tempat-tempat ibadah suatu agama, makam-makam,
senjata-senjata dan hasil budaya. 3.2 Kritik dan Saran
Menurut saya, masih banyak hal-hal di Indonesia yang perlu digali mengenai peninggalan sejarah di Indonesia pada umumnya dan khususnya di Jawa Barat. Tentu saja penulis memohon kepada pembaca untuk memperbaiki hasil pembuatan makalah tentang sejarah dan budaya karena cakupannya sangat luas. Demikian penulis kemukakan mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca sekalian. Atas kritik dan sarannya kami ucapkan banyak terimakasih.